Senin, 22 November 2010

MIKROBIOLOGII Pertemuan 2


Pertumbuhan mikroba terjadi secara uniseluler dimana pertumbuhan yang terjadi merupakan penambahan jumlah individu yang tak terhitung. Mikroba memperbanyak dirinya dengan melakukan pembelahan secara biner. Pertumbuhan mikroba pun dapat dilakukan dengan melakukan pembiakan baik itu secara terbuka ataupun secara tertutup.  Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba adalah faktor biotik dan abiotik yang berubah-ubah akan menyebabkan perubahan pula terhadap mikroba berupa perubahan morfologi dan fisiologi mikroba.
Penggolongan mikroba berdasarkan sumber karbon diantaranya jasad ototrof dan jasad heterotrof. Berdasarkan kebutuhan atas energy mikroba dapat ibedakan menjadi jasad fototrof dan jasad khemotrof. Sedangkan kebutuhan terhadap oksigen mikroba digolongkan menjadi jasad aerob, anaerob, mikroaerob, aerob fakultatif dan kapnofil.
Mikroba dapat dikembangbiakan dengan menggunakan medium yang memiliki susunan, kadar nutrisi dan pH yang sesuai dengan mikroba. Medium mikroba terbagi menjadi beberapa macam diantaranya: medium dasar, medium sintetik, medium kompleks, dan medium diperkaya. Nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembang mikroba dapat digolongkan menjadi air, sumber energy, sumber karbon, sumber aseptor electron, sumber mineral, dan sumber nitrogen.
                Enzim merupakan katalisator yang dihasilkan oleh sel yang berfungsi untuk mempercepat suatu reaksi kimia dengan tidak mengalami perubahan ataupun penambahan. Enzim dap[at digolongkan menjadi endoenzim dan eksoenzim.  Ada beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi enzimatik diantanya, substrat, suhu, pH, inhibitor, kafaktor, dan induktor.
Mikroba dapat melakukan proses metabolisme yang terdiri atas anabolisme dan katabolisme. Katabolisme merupakan proses perombakan diikuti dengan pembebasan energy, contonya  penguraian karbohidrat, lemak, protein dana asam nukleat sedangkan anabolisme merupakan proses biosintesis yang memerlukan energy contohnya dalam proses fotosintesis.


FISIOLOGI RESPIRASI


Repirasi yang terjadi pada makhluk hisup dapat terjadi secara ekternal dan internal.  Berdasarkan kebutuhan atas O2 respirasi dapat dibedakan menjadi respirasi aerob dan anaerob.  Pada hewan yang hidupnya di air respirasi dilakukan dengan menggunakan insang ataupun kulit, sedangkan pada hewan yang hidupnya di darat respirasi dilakukan oleh paru-paru difusi contohnya pada bekicot, paru-paru buku pada laba-laba dan kalajengking,trachea pada isekta dan paru-paru alveoli pada amfibi, reptile dan aves.
Mekanisme resprasi dibedakan menjadi ,ekanisme inspirasi dan mekanisme ekspirasi. Mekanisme inspiras terjadi dimulai dengan pembesaran rongga thorax yang diikuti dengan membesarnya paru-paru yang mengakibatkan tekanan udara dalam paru-paru lebih rendah dibandingkan tekanan udara yang diluar hal ini menyebabkan udara masuk kedalam paru-paru. Sedangkan mekanisme ekspirasi diawali dengan pengecilan rongga thorax dan paru-paru yang disertai dengan keluarnya udara dari paru-paru.
Transport zat dalam respirasi terbagi menjadi dua yaitu transport O2 dan transfor CO2. Terjadinya transport O2 terjadi di paru-paru kemudian masuk ke kapiler darah dan mengalami difusi, selajutnya O2 akan berikatan dengan O2 dan membentuk HbO2 bila tekanan O2 dalam paru-paru tinggi tapi bila tekanan rendah maka HbO2 akan membentuk Hb dan O2 atau kembali ke bentuk semula. Sedangkan tranpor CO2  merupakan salah satu hasil dari sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh tubuh.

FISIOLOGI SIRKULASI


System sirkulasi yang terjadi pada makhluk hidup tergantung terhadap tingkatan makhluk hidup itu sendiri, bagi makhluk hidup tingkat tinggi terjadi pada jantung sedangkan pada hewan tingkat rendah sirkulasi ada yang terjadi pada koanosit, gastrovaskuler. Fungsi system sirkulasi bagi manusia adalah :
1.       Agar terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan O2
2.       Membuang zat sisa metabolisme dalam tubuh
3.       Sangat berperan dalam penyebaran panas tubuh
4.       Menyebarkan tekanan atau kekuatan
Komponen utama yang berperan dalam system sirkulasi bagi makhluk hidup tingkat atas terdiri dari 3 komponen utama yaitu, jantung, pembuluh dan cairan tubuh. Organ yang pertama adalah jantung merupakan organ yang mempunya fungsi sebagai pompa dan penggerak cairan di seluruh tubuh, jantung dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu jantung tubuler  yang terdapat pada hewan invertebrate dan jantung berongga yang terdapat pada hewan vertebrata.
Jantung terbagi menjadi dua bagian yaitu serambi dan bilik, proses yang pertama terjadi adalah serambi berkontraksi yang menyebabkan tekanan darah meningkat dan terdorong ke bilik uyang mengalami relaksasi, selanjutnya bilik mengalami kontraksi dan serambi menglami relaksasi sehingga tekanan si serambi turun dan darah mengalir ke serambi, dan sirkulasi ini terjadi secara berkenlanjutan. Ada faktor yang dapat mempengaruhi denyut jantung diantaranya: Rangsang kimiawi yang berupa hormone, kadar O2, CO2 dan rangsangan panas dan Berbagai macam rangsangan psikis
Pembuluh merupakan saluran yang pastinya akan dilalui oleh cairan untuk mengedarkan ke seluruh tubuh, pembuluh dibedakan menjadi dua yaitu pembuluh darah dan pembuluh limfe. Pembuluh darah pada vertebrata terdiri atas arteri, vena dan kapiler. Darah merupakan cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke seluruh tubuh. Darah tersusun atas sel darah dan plasma darah, sel darah terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit. Darah dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya memiliki fungsi yang khusus diantaranya :
·         Mensuplai makanan dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan
·         Mensuplai O2 dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh
·         Menbuang zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh ataupun zat sisa dari jaringan tubuh ke organ ekresi
·         Membantu keseimbangan komposisi air dalam berbagai organ yang ada dalam tubuh
System sirkulasi ada yang terjadi secra terbuka contohnya terjadi pada moluska dan adapula yang terjadi secara tertutup contohnya terjadi pada hewan vertebrata dan manusia.

SISTEM PENCERNAAN


Berdasarkan kemampuan cara memperoleh makanan dapat dikelompokkan menjadi hewan heterotrop dan hewan mesotrof.
                Proses sistem pencernaan pada hewan tingkat rendah terjadi didalam vakuola makanan dengan tahapan prosesnya sebagai berikut:
o   Lisosom mensekresi enzim pencernaan yang menyebabkan berubah menjadi asam
o   Proses pemisahanan berbgai garam kalsium yang akan menghailka pH yang sesuai untuk ezim sehingga makanan dapat diserap oleh sitoplasma
o   Proses pencernaan dalam tubuh menjadi nentral dan bahan makanan yang tidak dicerna atau digunakan dikeluarkan melalui proses eksositosis
Proses pencernaan makanan pada hewan tingkat tinggi terjadi pada saluran penceraan yang sudah berkembang dengan baik yaitu berlangsung di gastrointestinal (secara ekstraseluler), didalam system gastrointestinal dpat dibedakan menjadi empat bagian yaitu
1.       Derah penerimaan (mulut)
2.       Daerah penyimpanan (empedal dan lambung)
3.       Daerah pencernaan dan penyerapan nutrient (usus)
Proses pencernaan yang berlangsung didalam usus mencerna karbohidrat, lemak dan protein dengan bantuan berbagai macam enzim sebagai katalisatornya.
4.       Daerah penyerpan air dan ekskresi
Penyerpan makanan pada hewan tingkat tinggi berlangsung di usus halus menyerap karbohidrat, lemak, dan protein yang telah diproses sebelumnya dalam usus.

FISIOLOGI ENDOKRIN


Endrokinologi adalah ilmu yang membahas tentang hormone dan aktivitasnya.  Didalam endokrin terdapat hormone, hormone merupakan senyawa kimia, darah yang memiliki kadar rendah dan merupakan pengatur metabolisme dalam tubuh.  Terdapat tiga system yang ada pada tubuh manusia, yaitu system endokrin yang terdapat pada hewan vertebrata ataupun invertebrate, system saraf dan system neuroendokrin yang berfungsi sebagai kendali atau koordinasi. Cara kerja istem saraf dan endokrin memiliki perbedaan yang sangat mencolok yakni System saraf bekerja secara transmitter elektrik dan waktu reponya sangat cepat sedangakan system endokrin bekerje secra transmitter kimia dan waktu reponya sangat lambat.
                      Konsep mekanisme kerja hormone dapat dibedakan menjadi konep klasik, autokrin dan parakrin.  Komponen penyusun organ endokrin adalah sel neurosekretori dan sel endokrin sejati.
Fungsi hormone dalam tubuh diataranya adalah hormone perkembangan, hormone metabolisme, hormone trofik, hormone pengatur metabolisme mineral dan air dan hormone pengatur system kardiovaskuler.